Kepala Disdukcapil Surakarta, Y. Pramono, SH. M. Si mengatakan kegiatan jemput bola akta kematian di kelurahan yang berlangsung sejak 17 Mei hingga 15 Juni, memperbaiki database kependudukan Kota Surakarta menjadi makin valid. Demikian disampaikan Pramono menanggapi hasil rekapitulasi kegiatan jemput bola sementara di 36 kelurahan malam ini (Kamis, 9/6).

Ditambahkan oleh Pramono dampak positif atas validitas database kependudukan bisa terbaca dari data laporan hasil rekapitulasi jemput bola, ternyata data yang dikirimkan ke masyarakat yang terindikasi meninggal namun belum diterbitkan akta kematian ternyata hasil verifikasi dari RT / keluarga ahli waris, ada yang sudah diterbitkan akta kematian, tidak dikenal dan belum dilaporkan kematiannya.

Untuk itu Pramono mohon dukungan dan kerja sama dengan seluruh Lurah, RT, RW dan Masyarakat untuk ikut bersama-sama mensukseskan jemput bola akta kematian demi terwujudnya database yang valid untuk perencanaan pembangunan dan demokrasi. Dan jemput bola akta kematian ini dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengurus akta kematian keluarganya yang sudah meninggal.

Sementara itu Analis Kebijakan Ahli Sub Koordinator Akta Kematian, Tri Wibowo, SE. MM melaporkan dari target jemput bola akta kematian di 54 kelurahan sebanyak 20.125 orang, yang tersebar di Kecamatan Pasarkliwon: 3.203 orang, Banjarsari: 6.587 orang, Jebres: 4.539 orang, Laweyan: 3.625 orang dan Serengan: 2.171 orang.

Hasil sementara jemput bola selama 8 hari di 36 kelurahan dilaporkan dari target data yang terkirim ke RT sebanyak 16.020, terdapat 2.724 yang mengurus akta kematian, 499 terkonfirmasi telah memiliki akta kematian dan 16 ternyata masih hidup dan sisanya form dikembalikan karena nama tidak ditemukan. Sementara permohonan akta kematian yang tidak terdapat di undangan sebanyak 1.056 akta.