Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil Kabupaten Kulonprogo tertarik dan ingin mereplikasi Inovasi Simpanan Pelajar Simpanan Pelajar Kartu Identitas Anak (Sila KIA). Keinginan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil Kabupaten Kulonprogo, Ir. Asfiah, M. Si saat melakukan studi tiru inovasi ke Disadmindukcapil Surakarta hari Jum’at (20/5).

Rombongan studi tiru inovasi yang terdiri pejabat struktural dan fungsional diterima langsung Kepala Disadmindukcapil Surakarta, Y. Pramono, SH. M. Si di ruang rapat Lt. 1 dan didampingi Sekretaris Dinas, Subandi, SH. MH dan Kasubag Perencanaan, Khairiyah Octavia, S. Sos Disampaikan oleh Asfiah, keinginan untuk mereplikasi inovasi Sila KIA karena dinilai inovasi ini sangat menarik karena sudah melibatkan pihak perbankan dalam pemberian diskon non tunai dan inovasi Sila KIA merupakan satu-satunya di Indonesia.

Sementara itu Kepala Disadmindukcapil Surakarta, Y. Pramono, SH. M. Si mengatakan bahwa inovasi Sila KIA merupakan pengembangan inovasi dari KIA yang memberikan diskon secara tunai menjadi non tunai dengan melibatkan BNI dan OJK. Inovasi ini katan Pramono, untuk pembukaan tabungan anak dengan bebasis kepemilikan KIA. Oleh karenanya tabungan ini tidak dikenakan biaya administrasi, uang pembukaan tabungan hanya dengan Rp. 10.000,- dan tabungan itu sendiri berfungsi sebagai wadah untuk menerima pemberian diskon saat belanja di 74 mitra usaha serta baru bisa dicairkan setelah anak berumur 17 tahun.

Kota Surakarta, kata Pramono memiliki 9 inovasi, mulai dari inovasi layanan kelahiran sampai dengan inovasi layanan kematian dan telah diformalkan melalui keputusab. Kedelapan inovasi itu tambah Pramono meliputi; Sapu Kuwat, KIA dan SILA KIA, Dukcapil Dalam Genggaman, Direkam di Sekolah Sweet Seventeen KTP-el Ku Datang, Bening Kekasihku, Jemput Bola Rekam KTP-el Lansia/Berkebutuhan Khusus, Pelayanan One Day Service, Besuk Kiamat dan Layanan Tanpa Turun (Labtatur) atau Drive Thru. Menjawab pertanyaan kiat dan stategi untuk menjaga keberlangsungan semua inovasi tersebut, Pramono menjelaskan dilakukan melalui strategi institusional.