Kepala Disadmindukcapil Surakarta meminta segera dilakukan percepatan penerbitan Akta Kematian sesuai yang tercatat pada buku pokok pemakaman, khususnya pada Pemakaman Umum yang di kelola oleh Pemerintah Kota Surakarta.

Permintaan itu disampaikan Pramono kepada Tim Jemput Bola Akta Kematian Buku Pokok Pemakaman dalam rapat hari ini (Kamis, 14/4) di ruang rapat Lt. 1 yang dihadiri Sekdin, Subandi, SH. MH dan para Kepala Bidang. Ditambahkan oleh Pramono, penerapan Buku Pokok Pemakaman sekarang menjadi indikator ke-10 dalam menentukan levelisasi kabupaten / kota secara nasional dan untuk Provinsi Jawa Tengah termasuk Kota Surakarta berada di level 3 karena belum dilaksanakan Buku Pokok Pemakaman.

Sementara itu Analis Kebijakan Ahli Sub Koordinator Kematian, Tri Wibowo, SE. MM melaporkan berdasarkan hasil pengambilan data pemakaman selama Januari – Maret 2022 di pemakaman umum Bonoloyo, Daksinoloyo, Purwoloyo, Pracimaloyo dan Untoroloyo terdapat 791 kematian. Data kematian tersebut, kata Tri Wibowo akan dilakukan translit ke excel dan selanjutnya akan disandingkan database kependudukan untuk mengetahui yang belum diterbitkan akta kematian dan selanjutnya untuk diterbitkan akta kematian.

Bersamaan dengan kegiatan penerbitan akta kematian buku pokok pemakaman tersebut, lanjut Tri juga akan dilakukan jemput bola penerbitan Akta Kematian untuk penduduk yang tercantum di database pelayanan dengan status flag O atau meninggal, yang jumlahnya mencapai 4.123 jiwa. Untuk itu, kata Wibowo mulai bulan depan akan mengirim data flag O (meninggal) by name ke RT melalui kelurahan dan sekaligus menerjunkan tim untuk melakukan jemput bola percepatan pelayan akta kelahiran.