Sebanyak 14 orang peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan XIV dan XV Provinsi Jawa Timur hari ini (Kamis, 10/3) melakukan Studi Lapangan Kedisdukcapil Surakarta dan diterima langsung oleh Kadisadmindukcapil Surakarta yang diwakili Sekretaris Dinas, Subandi, SH. MH.
Studi lapangan dari peserta Latpim Pengawas Prov Jatim itu, selain untuk memenuhi kurikulum pembelajaran pelatihan juga bertujuan melihat secara dekat pelaksanaan inovasi pelayanan publik di Disadmindukcapil Surakarta.
Sekretaris Disadmindukcapil Surakarta, Subandi, SH. MH megatakan bahwa strategi yang diterapkan Disadmindukcapil untuk mencapai pelayanan prima adalah menerapkan kolaborasi penthahelix atau multipihak baik dari unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan media.
Strategi kolaborasi penthahelix, kata Subandi telah mampu menelorkan banyak inovasi dan prestasi kinerja untuk organisasi.
Beberapa Inovasi pelayanan adminduk yang kini ada di Disadmindukcapil antara lain; Sapu Kuwat, KIA dan SILA KIA, Rekam di Sekolah, Sweet Seventeen KTP-el Ku Datang, Bening Kekasihku, Jemput Bola Rekam KTP-el Lansia / Kebutuhan Khusus, Pelayanan One Day Service Besuk Kiamat, Dukcapil Dalam Genggaman dan Layanan Tanpa Turun (Lantatur) atau Drive Thru.
Selain ke-9 inovasi tersebut, tambah Sekdin, strategi kolaborasi penthaholix juga berhasil meraih beberapa penghargasn baik ditingkat kota provinsi maupun nasional. Prestasi ditingkat Pemerintah Kota Surakarta, Disadmindukcapil berhasil meraih penghargaan dan uang pembinaan 15 juta rupiah dari Walikota sebagai juara pertama Gelar Inovasi Agen Perubahan dan piagam penghargaan dan uang pembinaan 5 juta dari Walikota sebagai juara pertama Pengelola Barang Milik Daerah Katagori Entitas Pelapor Besar.
Sementara untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2021, Disadmindukcapil meraih TOP 10 Inovasi Pelayanan Publik.
Sedangkan sederet prestasi nasional, lanjut Subandi juga bethasil ditorehkan yakni meraih Pelayanan Prima (A) dari Kemenpan TB dari tahun 2019, 2020 dan 2021. Disadmindukcapil juga berhasil meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2017.
Sementara untuk prestasi kompetisi inovasi tingkat nasional, Program KIA dan Sistem Relasi Pencatatan Kelahiran berhasil meraih 15 Finalis Kelompok Khusus Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 dan 2020.
Setelah selesai mendapatkan penjelasan inovasi oleh Sekretaris Dinas, maka peserta Stula Latpim Pengawas melihat langsung pelayanan kepada masyarakat di lantai G atau lantai pelayanan. “Kami sangat puas dan memberikan apresiasi luar biasa karena cukup banyak inovasi san prestasi yang diraih Disadmindukcapil Surakarta”, kata beberapa peserta saat mengakhiri kunjungannya.