Kadisadmindukcapil Surakarta, Y. Pramono, SH. M. Si meminta untuk dilakukan sosialisasi inovasi Layanan Tanpa Turun (Lantatur) dilakukan secara masif baik melalui media sosial, tatap muka maupun surat edaran kepada Lurah dan Camat.

Permintaan itu disampaikan Pramono dalam rapat evaluasi Inovasi Lantatur pagi ini (Jum’at, 1/4) di ruang Rapat Lt. 1 yang dihadiri Sekdin, para Kabid, Pejabat Fungsional dan ADB. Ditambahkan Pramono, hasil evaluasi pelaksanaan dalam satu bulan berjalannya inovasi, target kehadiran pengguna layanan Lantatur sebanyak 30-50 pemohon belum tercapai dan perlu dilakukan evaluasi karena Lantatur memiliki keunggulan pelayanan; berbasis online, tidak perlu turun dan pencetakan bisa jadi dalam waktu 3 menit.

Sementara itu Kabid Pelayanan Pendafatan Penduduk, Ari Prabowo, SH melaporkan bahwa hasil pelayanan Lantatur yang diselenggarakan setiap hari Minggu pada pukul 08.00-11.00, rata pemohonnya baru mencapai 10-15 orang dan belum mencapai target yang ditetapkan sebanyak 30-40 orang. Untuk diperlukan dukungan dari semua pihak agar inovasi Lantatur bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Menanggapi permintaan Sosialisasi Lantatur, Adninistrator Database Kependudukan yang sekaligus sebagai inisiator Inovasi Lantatur, Hermanto, S. Kom mengusulkan untuk memperluas jangkauan sasaran sosialisasi maka bisa dilakukan; (1) sosialisasi secara gratis ke Nomor HP pemohon yang tersimpan pada data layanan Dukcapil Dalam Genggaman. (2) Menggandeng anak-anak melinial karena layanan ini berbasis layanan online. (3) Menggunakan database Nomor WA RT/RW. (4) Menggandeng akun Medsos Pemkot / Humas dan (5) mengindos akun yang memiliki follower banyak seperti akun cegatan solo.

Menurut Herman untuk aplikasi Lantatur pada prinsipnya mudah tidak masalah tinggal diperlukan sosialisasi dengan menyasar anak-anak melenial karena inovasi ini digagas untuk pangsa pasar anak muda yang melek teknologi.