Disdukcapil Surakarta pagi ini (Selasa, 24/1) melakukan Diskusi Kelompok Terbatas (DKT) dengan para pemangku kepentingan (Stakeholder). DKT yang berlangsung di Hotel Dana Jl. Riyadi, dibuka langsung oleh Kadisdukcapil Surakarta, Y. Pramono, SH. M. Si dan diikuti utusan dari perwakilan OPD, Rumah Sakut, Pengadilan, KUA, Akademisi, LSM dan wartawan.
Kadisdukcapil Surakarta, Y. Pramono, SH. M. Si dalam sambutannya mengatakan ada 2 (dua) cara yang ditempuh untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan oleh Disdukcapil. Pertama, dengan strategi pelayanan dengan menerapkan Kolaborasi Pebtaholix (pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan media. Kedua, dilakukan strategi inovasi pelayanan dari kelahiran sampai kematian.
Ditambahkan Oleh Pramono, bahwa pada tahun 2023 dan 2024 Prioritas Kegiatan masih pada fokus peningkatan tertib administrasi kependudukan dan pencatatan sipil serta pemanfaatan data kependudukan, yang akan dilakukan melalui percepatan penerapan Identitas Kependudukan Digital (IKD) di 5 kecamatan dan kegiatan jemput bola pengurusan dokumen Administrasi Kependudukan dengan Prioritas di RW moseling.
Seusai paparan Kepala Disdukcapil Surakarta dan Sekdin Dukcapil, para peserta pada sesi diskusi memberikan beberapa usulan dan masukan perlunya sosialisasi secara masif untuk pelayanan IKD, fasilitasi pelayanan Akta Kelahiran anak seorang ibu bagi populasi kunci dan kerja sama dengan Dinas terkait dalam melakukan pendampingan anak yang mau nikah tapi usianya belum memenuhi persyaratan minimal serta pemenuhan surat RT/RW bagi pendaftaran Bidata WNI. Dilaporkan Sekdin Dukcapil, Subandi, SH. MH, kegiatan DKT ditutup dengan penentuan 3 orang delegasi (Kelompok Keagamaan, LSM dan Mitra Inovasi) dan penandatangan Berita Acara oleh perwakilan peserta DKT.